Katoliknews.com – Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko telah memutuskan memperpanjang masa darurat peribadatan demi mencegah penyebaran Covid-19. Namun, katanya, meskipun umat harus menjaga jarak, yang adalah salah satu bagian dari protokol kesehatan, hati mesti selalu dekat.
”Jaga jarak fisik dengan teman, tanpa jaga jarak hati. Ini penting sekali,” katanya.
“Fisik boleh berjarak, tetapi hati tetap dekat supaya kita tetap bersaudara satu sama lain,” tambahnya.
Kata-kata Uskup Rubi tersebut terekam dalam video saat ia menerima kunjungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu, 27 Mei 2020. Video itu diunggah sendiri oleh Uskup Rubi di akun instagramnya.
BACA JUGA: Uskup Ruteng Sumbang Sembako untuk Kaum Disabilitas
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Ganjar menjelaskan, saat ini pihaknya sudah mulai mensosialisasikan langkah-langkah yang perlu dilakukan jika nanti rumah ibadah sudah bisa dipakai kembali untuk kegitan publik.
Namun, kata dia, protokol kesehatan mesti tetap ditaati, seperti menjaga jarak, memakai masker dan di rumah ibadah disediakan tempat cuci tangan.
Darurat Peribadatan Diperpanjang
Uskup Rubi dalam pengumumannya pada 25 Mei menyatakan, setelah tiga bulan berada dalam masa darurat akibat Covid-19, di mana tidak tahu pasti kapan situasi ini akan berlalu, ia memilih memperpanjang masa darurat peribadatan.
“Sambil menunggu keputusan dari pemerintah pusat dan daerah, kita akan meneruskan usaha-usaha penanggulangan (Covid-19) ini, antara lain dengan memperpanjang masa darurat peribadatan,” tulisnya.
Selama masa perpanjangan ini, kata dia, ketentuan-ketentuan yang disampaikan dalam pengumuman sebelumnya tetap berlaku, termasuk terkait Misa yang disiarkan secara langsung lewat channel Youtube.
“Perpanjangan masa darurat peribadatan ini akan berlaku mulai 1 Juni 2020 sampai dengan ada keputusan baru dari kami, dengan tetap memperhatikan dan mengindahkan kebijakan pemerintah,” tulisnya.
BACA JUGA: Situasi Normal Baru di Filipina, Umat Wajib Pakai Masker Saat Misa
Dalam surat itu, ia menyatakan, “Kita tetap bersyukur seraya memohon agar Tuhan senantiasa menyertai, menolong, dan memberkati kita, hingga tetap mampu bertahan dalam kondisi sulit ini dan dengan setia melakukan tanggung jawab kita masing-masing.”
“Semoga semua upaya tersebut menjadi korban persembahan yang berkenan kepada Tuhan,” tulisnya.
Komentar