Katoliknews.com – Pastor Oliver Blanchette tercatat sebagai imam Asumsionis tertua di dunia.
Imam yang digambarkan dicintai oleh banyak umat di Keuskupan Worcester, Amerika Serikat itu meninggal dunia pada 11 Mei dalam usia 104 tahun.
Misa pemakamannya digelar secara terbatas, demikian menurut Catholic News Service. Ia dikuburkan di Pemakaman St. Anne di Sturbridge, Massachusetts.
Misa publik untuk mengenangnya akan diadakan di kemudian hari.
“Pastor Oliver tidak hanya berumur panjang,” kata Pastor John L. Franck, seorang mantan asisten jenderal Asumsionis yang sekarang melayani Paroki St. Anna dan St. Patrick di Sturbridge.
“Dia adalah orang yang sangat bijak, berpengalaman dan visioner,” katanya.
Ia menambahkan, imam itu tentu dirindukan banyak orang.
Pastor Blanchette menjadi misionaris ke Afrika pada usia 80-an dan sejak ia kembali pada usia 90, ia mengumpulkan uang untuk proyek-proyek yang dijalankan para Asumsionis di Afrika, kata Pastor Franck.
Dalam wawancara dengan The Catholic Free Press – surat kabar Keuskupan Worcester, pada saat ia merayakan ulang tahun ke-100 tahun 2016, ia mengatakan ia selalu memiliki keinginan untuk bermisi, terutama ke tengah-tengah orang muda.
Dia adalah seorang guru bahasa Inggris dan pembimbing spiritual dari tahun 1999 hingga 2007 di Nairobi, Kenya, dan Arusha, Tanzania.
Orang-orang di Worcester membentuk kelompok Friends of Father Oliver untuk membantu mendanai proyek-peroyeknya selama di sana.
Dia juga melayani di berbagai bidang pelayanan Asumsionis lainnya.
Ia dilahirkan di Springfield, Massachusetts pada 12 Maret 1916, satu-satunya anak dari Armand dan Olive (Gahan) Blanchette. Ibunya meninggal ketika dia berusia tujuh tahun dan ibu tirinya, Rhea (Fugerem) Blanchette, membantu membesarkannya.
“Sebagai anak muda, saya sepertinya mendapat panggilan,” katanya kepada The Catholic Free Press. “Saya mencoba menahannya saat remaja.”
Dia kemudian bersekolah di Sekolah Tinggi Teknik di Springfield.
Setelah itu, ia kemudian masuk Sekolah Persiapan Asumsisionis dan tamat pada tahun 1934.
Pada usia 100 tahun, ia mengatakan alasannya menjadi seorang imam adalah untuk melayani Tuhan dan kerajaannya. Ia ditahbiskan menjadi imam pada 16 Juni 1944 oleh Kardinal Jean-Marie-Rodrigue Villeneuve di Quebec.
Pastor Blanchette memulai pelayanannya dengan mengajar filsafat, pendidikan, dan agama di Sekolah Persiapan Asumsionis dari tahun 1947 hingga 1956.
Dia kemudian menjadi pemimpin regional dan magister novis di Komunitas Montmartre di Quebec selama satu tahun, kemudian superior di Saugerties, New York, dari tahun 1964 hingga 1967.
Tahun berikutnya, dia menjadi magister novis di Dedham dan asisten provinsi.
Dari tahun 1971 hingga 1977, ia adalah direktur spiritual di John XXIII Center di Cassadaga, New York.
Dia melayani di sebuah Komunitas Asumsionis di Worcester dari 1977 hingga 1980 dan menjadi superior selama satu tahun. Kemudian ia menjadi pastor kapelan di Paroki St. Anna dan Paroki St. Patrick di Sturbridge, melayani di sana sampai 1999, ketika ia pergi ke Afrika.
Dalam masa pensiunnya, ia bekerja dengan Aliansi Religius-Awam Asumsionis.
Di masa mudanya, ia adalah penikmat olahraga hoki dan tenis.
Komentar