Katoliknews.com – Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) diselenggarakan di salah satu keuskupan, tahun ini akibat pandemi Covid-19, acara ini terpaksa digelar di ranah virtual atau online.
Sekretaris Eksekutif Komsos KWI, RD Steven Lalu Pr mengatakan, awalnya, Komsos KWI sudah menunjuk Keuskupan Atambua sebagai tuan rumah PKSN pada 1-7 Juni.
“Namun, Pandemi Covid-19 memaksa kita tinggal di rumah dan menjalankan social distancing. Mau tidak mau kita juga harus membatalkan (aktivitas offline PKSN ini) dan menundanya,” katanya dalam keterangan tertulis yang diperoleh Katoliknews.com, Senin, 11 Mei 2020.
Penundaan ini, kata dia, tidak berarti meniadakan PKSN untuk menyebarkan pesan Paus di Hari Komunikasi Sedunia ke-54, di mana ia mengajak setiap orang membagikan cerita-cerita positif khususnya di saat pandemi Covid-19.
Masih melanjutkan tema-tema sebelumnya yang banyak bicara tentang hoaks, cerita palsu dan membangun komunitas, tahun ini Paus Fransiskus fokus pada tema tentang cerita.
Dengan tema “Hidup Menjadi Cerita: Menjahit Kembali yang Terputus dan Terbelah,” PKSN yang sudah diselenggarakan ketujuh kalinya ini, menurut Romo Steven, mengajak kita semua agar merajut cerita yang mampu memandang dunia dan peristiwa dengan penuh kelembutan.
“Di tengah hiruk pikuk suara dan pesan yang membingungkan, kita butuh cerita manusiawi yang bicara tentang diri sendiri dan segala keindahan di sekitar,” ujar Paus dalam pesannya.
Dengan dasar Kitab Keluaran (10:2) yang berbunyi “Supaya engkau dapat menceritakan kepada anak cucumu” Paus menyerukan agar kita menenun kisah-kisah manis dan indah tentang bagaimana kita menjalin benang dan membangun hubungan satu sama lain dalam hidup ini antara sesama, lingkungan dan Tuhan.
Kata Paus, Keluaran 10:2 menekankan kesetiaan Allah yang selalu hadir untuk manusia dan membebaskan manusia dari penindasan.
“Kesetiaan Allah diceritakan turun temurun dalam Perjanjian Lama dan diteruskan dalam Perjanjian Baru yang menceritakan pewahyuan Allah dalam diri Yesus,” tulisnya.
Yang utama, kata Bapa Suci, cerita itu adalah sarana mengingat siapa diri kita di hadapan Allah.
Lomba-lomba dan Pelatihan Online
Masih seperti sebelumnya, kegiatan PKSN yang diagendakan pada 24 – 30 Mei mendatang bertujuan menggemakan pesan Paus ini.
Ada berbagai macam lomba yang bakal digelar, selain Ekaristi online dan sosialisasi pesan paus lewat media sosial, seperto Facebook, Twiiter, Instagram dan website Mirifica,net.
“Hanya saja kali ini semua kegiatan dilakukan secara online. Dan kita sudah memulainya sejak awal Mei,” ujar Romo Steven.
Lomba-lomba yang diselengarakan antara lain Lomba Konten Kreatif Digital (Lomba Caption, Rosary Challenge, Cerita Berantai), Lomba Podcast Pewartaan, Lomba Menulis Opini, Lomba Menulis Feature, dan Lomba Bercerita yang divideokan.
Komsos KWI sebagai penyelenggara dibantu Komsos seluruh keuskupan di Indonesia juga menyelenggarakan pendampingan serta kursus online untuk memantapkan para peserta dalam mengikuti lomba.
Kegiatan pendampingan dan kursus online ini, menurut Romo Steven, bakal berlanjut hingga setahun ke depan, sehingga memungkinkan para pegiat Komsos, para biarawan dan biarawati serta Orang Muda Katolik (OMK) yang punya minat di bidang pewartaan unutk mengikuti berbagai kegiatan secara online dan belajar banyak hal.
“Diharapkan, seluruh umat Katolik dan masyarakat Indonesia, juga keluarga-keluarga yang sedang tinggal di rumah karena pandemi Covid-19, orang-orang muda yang sangat aktif di media sosial dan para pegiat karya Komsos Keuskupan dan Paroki ikut serta meramaikan kegiatan ini,” katanya.
“Kami ingin menggerakkan umat dan masyarakat untuk berbagi cerita positif, inspiratif dan menyatukan sesuai pesan Paus di Hari Komunikasi Sedunia ke-54 tahun ini,” ujar Romo Steven.
Komentar