Katoliknews.com – Ratusan umat Katolik di Paroki Tritunggal Mahakudus, Banjar Babakan, Desa Canggu, Kuta Utara, Bali merayakan Natal dengan cara yang khas, Minggu 25 Desember 2016.
Mereka semua yang menghadiri Misa Natal terlihat menggunakan busana khas daerah tersebut, wanita menggunakan baju kebaya, sedangkan pria mengenakan baju safari dan udeng (ikat kepala).
Selain berbusana adat Bali, ornamen bangunan di Gereja setempat juga cukup unik karena bentuk bangunannya menyerupai tempat ibadah Umat Hindu di Pulau Dewata.
Nyoman Werna selaku Ketua I Bidang Pembinaan Iman dari Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus mengakui, akulturasi budaya di desa itu telah dilakukan Umat Katolik sejak tahun 1967.
“Menggunakan pakaian adat Bali sudah menjadi tradisi kami saat doa bersama di Gereja pada perayaan Natal,” kata Nyoman Werna, sebagaimana dilansir netralnews.com.
Dalam Misa Kudus itu, Pastor Lusius Nyoman Purnawan yang memimpin mengajak 700-an umat yang hadir untuk memaknai Hari Raya Natal sebagai refleksi untuk memupuk rasa toleransi dalam cinta kasih.
“Pesan Natal kali ini memberikan semangat untuk menanamkan cinta kasih agar dapat memupuk rasa toleransi antarumat beragama dan sesama umat beragama,” katanya.
Ia juga mengimbau umat agar tidak takut menghadapi masa depan mereka, karena seperti diketahui saat ini bangsa Indonesia dihadapi gejolak dan tantangan dalam hubungan antar umat beragama.
“Hal ini memberikan makna yang mendalam agar segala permasalahan yang ada dapat dihadapi dengan menghargai satu sama lain dan dalam menghadapi gejolak dapat diselesaikan dengan rasa cinta kasih”, katanya.
Yohanes Trisno/Katoliknews
Komentar