Katoliknews.com – Pemuda lintas agama menggelar diskusi terkait keberagaman di Gedung Nusantara V ruang GBHN, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Sabtu 17 September 2016 lalu.
Diskusi tersebut bertema Celebrating Diversity of Peace: Keberagaman dan Mengamalkan Nilai Pancasila.
Sebagaimana dilansir Kaj.or.id, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Pastor Albertus Yogo Prasetianto mengatakan bahwa acara ini merupakan langkah bagi orang muda untuk membuka dialog antar agama.
“Hal itu penting lantaran arus globalisasi telah membuat banyak anak muda terbawa arus sekulerisme,” kata Pastor Albert.
Terkait hal itu, kata dia, gereja Katolik sendiri dalam hal ini KAJ melalui program Arah Dasar 2016-2020, berupaya mencapai tugas perutusannya di tengah masyarakat dengan cara memperteguh iman, membangun relasi yang inklusif dengan semua orang dan berbela rasa dengan sesama dan lingkungan.
“Ini merupakan tantangan yang khas bagi gereja karena dalam hal ini, gereja bergandengan tangan dengan agama lain untuk tugas perutusannya. Dalam konteks KAJ, hal tersebut dilakukan di Jakarta, Tangerang dan Bekasi,“ ujarnya.
Sementara itu, diskusi tersebutkemudian menghasilkan beberapa komitmen bersama bagi orang muda, yakni beberapa hal dasar untuk membangun relasi yang baik dengan dengan sesama di tengah pluralisme.
Pada bagian pertama hasil diskusi itu, dijelaskan bahwa orang muda perlu meningkatkan dialog antara agama atau budaya, agar terciptanya budaya toleransi, damai dan rasa saling memahami sebagai aktualisasi kasih kepada Tuhan .
Lalu kerukunan antar agama, demikian penjelasan hasil diskusi itu, dapat menjadi forum pertukaran informasi antara umat yang berbeda latar belakang budaya dan agama, guna mencapai common world.
Selain itu, setiap pemuda dianjurkan untuk menyebarluaskan damai dan kasih hingga ke akar rumput, dan memperteguh pelayanan kasih kepada sesama umat beriman.
Di saat yang akan datang juga, kaum muda bakal difasilitasi untuk memahami perbedaan agama, mengamalkan Pancasila dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu akan dibentuk komunitas orang muda lintas agama yang mempunyai visi keterbukaan, toleran dan mengedepankan dialog untuk mewujudkan perdamaian.
Pada bagian akhir komitmen bersama itu, dikatakan bahwa orang muda mesti menjadi lokomotif perdamaian yang memiliki sensifitas terhadap kerukunan dan perdamaian bersama.
Acara ini dibuka oleh perwakilan dari DPD RI, Anang Prihantoro dan dihadiri oleh Ketua Reform Institute, Yudi Latief; Koordinator Gusdurian, Alyssa Wahid; Pastor Magnis Suseno, dan beberapa tokoh lainnya.
Selain itu, sejumlah organisasi dari lintas agama juga turut hadir seperti PMKAJ, PMKRI, Pemuda Katolik, FMKI, GAMKI, Pemuda PHDI, Hikmabudhi, Gemaku, Pemuda PGI, IPPNU, Forum Jong Indonesia, ANBTI, Gusdurian, ICRP, FKUB DKI Jakarta, Peradah, dan Komisi Keadilan dan Perdamaian KAJ.
Roby Sukur/Katoliknews
Komentar