Katoliknews.com – Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja SJ memimpin Misa syukur peringatan 90 tahun para suster Ordo Santo Fransiskus (OSF) di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu, 2 Juli 2016.
Dalam Misa itu, Kardinal Darmaatmadja didampingi Pastor Paroki Santo Antonius Muntilan, Romo A. Kristiono Purwadi, S.J dan Pastor Ignatius Wagut OFM.
Sebagaimana dilansir Antara, hadir dalam Misa itu para suster OSF Muntilan dan kongregasi lain, umat Katolik, karyawan dan orang tua siswa sejumlah sekolah yang dikelola OSF.
Hadir pula Provinsial OFS Tri Tunggal Hati Kudus yang berkedudukan di Semarang Suster M. Suzana OSF.
Dalam khotbahnya, Kardinal menyebut kehadiran OSF tentu membawa sekaligus pelayanan kepada sesama manusia.
Ia menyatakan kehadiran para suster OSF di Muntilan menjadi bagian dari sejarah gereja Indonesia yang penting.
“Dikuatkan dan diteguhkan oleh sekian banyak kehadiran hidup bakti dengan karya-karyanya. Kehadiran suster OSF terkait dengan karya Romo Van Lith mulai 1902 di Muntilan yang membuka pendidikan guru,” ujarnya.
Ia mengajak umat untuk bersyukur atas karya para suster di Muntilan yang juga kampung halamannya itu.
Kardinal Darmaatmadja berusia 82 tahun itu mengaku lahir di rumah sakit yang dikelola para suster OSF Muntilan pada tanggal 20 Desember 1934. Bapaknya bernama Joachim Djasman Darmaatmadja dan ibunya, Maria Siti Sarpinah.
“Saya kutip harapan Paus Fransiskus (Pemimpin tertinggi gereja Katolik berkedudukan di Vatikan, Roma, red.) kepada kaum hidup bakti. Anda tidak hanya bikin sejarah gemilang untuk dikenang dan diceritakan, tetapi memiliki sejarah besar yang baru dan masih akan dipentaskan pada masa mendatang,” katanya.
“Tatap masa depan di mana Roh Kudus mengutus Anda berbuat hal-hal besar,” katanya.
Ketua Panitia Peringatan 90 Tahun Suster OSF Muntilan Suster Maria Rosalia mengatakan, berbagai kegiatan menandai peringatan tersebut sejak beberapa bulan terakhir, antara lain, doa novena, pentas seni, termasuk pertunjukan wayang, jalan sehat, dan senam massal.
Selain itu, penanaman 6.000 bibit pohon penghijauan, pengobatan gratis, bazar, dan pembagian paket tebus murah sembako, servis sepeda motor secara gratis, dan kenduri warga sekitar biara.
“Kami 90 tahun di sini bersama umat dan masyarakat sekitar. Kami makin bersyukur dan didukung dalam karya komunitas,” katanya.
OSF mulai meritis karya sosial dan pendidikan di Muntilan bagi umat dan masyarakat setempat sejak 1926.
Sejak peralihan penjajahan Belanda ke Jepang atas Indonesia, pelayaan kesehatan di rumah sakit yang dikelola suster OSF di Muntilan beralih ke pemerintah hingga saat ini yang berkembang menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan.
Biarawati ordo tersebut hingga kini mengembangkan karya pendidikan TK hingga SMA, asrama pelajar, dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.
Antara/Edy/Katoliknews
Komentar