Katoliknews – Mgr Yohanes Harun Yuwono, Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Lampung memberi pesan kepada para imam, biarawan-biarawati dan umat agat tidak menjadi pribadi yang suka menyuap, apalagi terhadap Allah.
Ia menyampaikan hal itu saat memimpin Pertaan Ekaristi syukur 25 tahun hidup membiara dua suster Kongregasi Dina Keluarga Suci dari Pangkalpinang (KKS), Sr Petra KKS dan Sr Margarethis KKS pada Minggu, 26 Juni 2o16 di Gereja Katedral St. Yosef Pangkalpinang.
“Dalam hidup mungkin kita pernah berdoa, Tuhan aku ingin mengikuti Engkau, tapi, kadang ada nazar, sumpah, juga kaul. Nazar berbeda dengan kaul. Dalam nazar ada syarat, ada suap kepada Allah. Nazar selalu berkaitan dengan untung-rugi. Semoga kita tidak menjadi orang-orang yang bernazar,” ujar Uskup Yuwono yang juga Administrator Apostolik Keuskupan Pangkalpinang.
Menurutnya, kaul tidak sama dengan nazar. Dalam kaul ada penyerahan diri tanpa syarat.
“Para suster yang menghayati kaul-kaul tak boleh kehilangan gregetnya kendati mungkin tak paham kehendak Allah,” katanya.
Ia menambahkan, “Jangan kehilangan semangat untuk terus membaharui diri di jalan panggilan ini.”
Terkait panggilan religius yang disebutnya panggilan untuk “merantau” baik secara fisik maupun spiritual, ia mengingatkan para suster dan imam yang hadir untuk selalu memiliki iman dan jiwa pemberani.
“Para perantau spiritual akan menjadi orang beriman militan yang tak akan terpesona oleh keindahan dunia dengan segala gegap-gempitanya. Yakinlah, Tuhan tetap menyertai,” kaanya.
Di ujung homilinya, ia berpesan agar semua umat beriman setia dengan panggilan hidup masing-masing, baik sebagai awam maupun religius.
“Allah yang kita imani adalah setia, maka kita pun dipanggil untuk setia dengan komitmen yang telah diikrarkan kepada Allah,” tutupnya.
Stef TP/Katoliknews
Komentar