Katoliknews.com – Polisi dan pihak berwenang di Vietnam menyerang dan membubarkan umat Katolik yang sedang Misa pada Minggu 12 Juni 2016 di kota Muong Khuong.
Seperti yang dilansir Ucanews.com, sekitar 30 polisi bersama sejumlah pejabat membubarkan paksa sekitar 70 umat itu. Misa saat itu dipimpin oleh Pastor Joseph Nguyen Van Thanh.
“Polisi membuat keributan, memeriksa KTP dan meminta umat meninggalkan rumah itu,” kata sebuah sumber kepada ucanews.com.
“Mereka juga memukul tiga orang yang menggunakan ponsel mereka untuk mengambil video dan menghapus klip video dalam ponsel,” kata sumber itu.
Sumber itu mengatakan, polisi juga menahan sejumlah umat dan menuduh mereka mengganggu ruang publik. Mereka juga memaksa umat berjanji agar tidak akan menghadiri Misa lagi.
Sumber itu mengatakan umat Katolik setempat telah meminta izin pihak berwenang untuk membangun Gereja, tetapi ditolak.
Untuk mengadakan pelayanan doa dan Misa, umat Katolik terpaksa berkumpul di rumah orang awam.
Polisi juga membubarkan pelayanan Misa di sebuah rumah lain pada 28 Mei di Muong Khuong, sebuah stasi dari Paroki Lao Cai, Provinsi Lao Cai.
Para misionaris Prancis memperkenalkan agama Katolik ke provinsi itu tahun 1892 dan mendirikan paroki tahun 1912.
Kegiatan keagamaan dibatasi tahun 1954 setelah pasukan komunis mengalahkan militer Prancis. Banyak umat Katolik harus mengadakan kegiatan keagamaan secara sembunyi-sembunyi saat perang antara Cina dan Vietnam pecah tahun 1979.
Umat Katolik harus mendengarkan Misa yang disiarkan oleh Radio Veritas Asia berbasis di Filipina selama bertahun-tahun.
Provinsi Lao Cai adalah rumah bagi puluhan kelompok etnis minoritas. Provinsi ini sekarang memiliki tiga paroki dan 25 subparoki dan stasi dengan tiga gereja, yang melayani 6.500 umat Katolik.
Stefan/Katoliknews
Komentar