Katoliknews.com – Paus Fransiskus mengeluarkan pernyataan terbaru mengenai tradisi imamat gereja. Menurutnya, posisi seperti pastor, kardinal, uskup, hingga Sri Paus, bisa diatur agar mendekati demokratis.
DalamKatolik, menurutnya, tidak ada penjelasan bahwa petinggi gereja harus mengabdi sepanjang hidupnya tanpa bisa diganti.
“Satu-satunya yang tidak tergantikan di hirarki gereja adalah Roh Kudus,” kata Sri Paus saat berkhotbah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Jumat (4/7).
Paus asal Argentina bernama asli Jorge Mario Borgoglio ini lebih lanjut mengusulkan ada pembatasan waktu pengabdian. Dengan demikian, kecil peluang ada pemimpin umat yang menyelewengkan pengaruhnya.
“Idealnya tidak ada pemimpin seumur hidup di gereja. Karena berkaca dari pengalaman di beberapa negara, (petinggi gereja mengabdi terlalu lama) biasanya mendukung pemerintahan diktator,” urai Sri Paus.
Tidak diketahui, apakah khotbah ini menandakan Paus Fransiskus menolak menjabat terlalu lama. Petinggi umat katolik sedunia yang mundur sebelum meninggal adalah Paus Benediktus, petinggi Tahta Suci persis sebelum Fransiskus terpilih. Mundurnya Paus Benediktus adalah yang pertama kalinya dalam 600 tahun terakhir. (Merdeka/AFP)
Komentar